Kamis, 20 Oktober 2011

Gerakan Sejuta Lubang Resapan Untuk Surabaya #SurabayaEcoSchool Siap Digelar


Surabaya-   Sampah organik yang selalu dihasilkan oleh setiap individu dan banjir yang menghampiri musim hujan diprediksi tidak akan lagi mudah dijumpai di Surabaya. Ini seiring dengan program peresapan air hujan menjadi air tanah dan sekaligus pengomposan sampah organik dengan satu cara, yaitu lubang resapan, yang segera digulirkan.
  Melalui Gerakan Sejuta Lubang Resapan Untuk Surabaya #SurabayaEcoSchool 2011, yang diselenggarakan oleh organisasi lingkungan hidup Tunas Hijau, PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. dan pemerintah kota Surabaya, diharapkan masalah sampah organik dan banjir bisa segera diminimalkan di kota Pahlawan ini. Kegiatan ini juga didukung oleh PDAM Surya Sembada kota Surabaya, Perum Jasa Tirta I dan PT. Dharma Lautan Utama.
  Peresmian Gerakan Sejuta Lubang Resapan Untuk Surabaya #SurabayaEcoSchool 2011 ini akan dilakukan oleh Walikota Surabaya Ibu Tri Rismaharini pada Kamis, 20 Oktober 2011 pukul 10.30 di SMA Negeri 16, Jalan Raya Prapen Surabaya. General Manager PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk SBU DW II Cahyo Triyogo dijadwalkan mendampingi walikota Surabaya. Kepala sekolah dan ketua OSIS dari 120 SMP dan SMA/SMK se Surabaya peserta Surabaya Eco School direncanakan ikut serta.
  Pada launching ini, masing-masing sekolah akan mendapat bantuan 1 unit pembuat lubang resapan, yang terdiri dari 1 bor dan minimal 5 pipa. Selanjutnya bantuan pembuat lubang resapan itu akan digunakan masing-masing sekolah untuk menjadikan sekolah dan sekitarnya sebagai kawasan tangkapan air hujan menjadi air tanah.
  Semua perwakilan sekolah diagendakan melakukan pengeboran lubang resapan bersama di lahan SMAN 16 bersama Walikota Surabaya Tri Rismaharini dan General Manager PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk SBU DW II Cahyo Triyogi.
  Pada launching ini juga direncanakan penyerahan penghargaan mingguan program Surabaya Eco School 2011. Jenis penghargaan yang akan disampaikan adalah Eco Student, Eco Teacher, Eco Headmaster, Progress, Photo, Journalism, Media Promotion dan Mass Media Approach. Masing-masing penghargaan itu menurut kategori SMP dan SMA/SMK. Walikota Surabaya dijadwalkan menyerahkan penghargaan itu.
  Gerakan Sejuta Lubang Resapan adalah gerakan peresapan air hujan ke dalam tanah sebagai salah satu gerakan aksi nyata #SurabayaEcoSchool. Pada gerakan ini, masyarakat Surabaya khususnya sekolah-sekolah diajak untuk membuat sebanyak mungkin lubang berdiameter 10-12 cm dengan kedalaman 1 meter. Lubang yang berhasil dibuat selanjutnya digunakan untuk mengolah sampah organik menjadi kompos dan tempat peresapan air hujan menjadi air tanah.
  Sedangkan Surabaya Eco School 2011 adalah program lingkungan hidup berkelanjutan untuk sekolah-sekolah di Surabaya. Program yang memadukan kompetisi, pembinaan dan pemantauan ini diselenggarakan oleh pemerintah kota Surabaya dan Tunas Hijau. Surabaya Eco School didukung oleh PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, PDAM Surabaya, ASUS, PT. Dharma Lautan Utama dan Perum Jasa Tirta I. Melalui Surabaya Eco School ini, sedikitnya pembinaan lingkungan hidup kepada 6 sekolah dilakukan setiap harinya.



sumber : http://surabayaecoschool.tunashijau.org/?p=1094#more-1094 
pic : http://remblong.net/risma-ngebor-lubang-resapan.html 


Salam Semangat hijau

Sabtu, 08 Oktober 2011

Semangat Hijau dalam Kesaktian Pancasila

Penghijauan


Sman 2 Surabaya , Sabtu 1 Oktober 2011 .
Pagi - pagi yang indah ini
beberapa siswa SMAN 2 Surabaya yang tergabung dalam SGG (Smada Green Generation) sedang melakukan penghijauan di area sekolahnya .
Mereka rela datang di hari Sabtu ini yang sebenarnya merupakan hari libur bagi mereka .
Mengapa hari ini penting bagi mereka , karena hari ini merupakan hari kesaktian pancasila , dan mereka memperingatinya dengan melakukan penghijauan di area sekolah SMAN 2 Surabaya .
Mereka berharap kedepannya , sekolah SMAN 2 Surabaya akan lebih rimbun dan asri . Dan mampu menyandang predikat Surabaya Eco School .

Terlihat bahwa beberapa siswa sedang menanam tumbuhan Lidah Mertua ( Sansivieria Trifasciata)


Terlihat bahwa seorang siswa SMAN 2 surabaya sedang membawa tanaman lidah mertua ( Sansivieria ) yang akan di tanam di pot.


Siswa SMAN 2 Surabaya antusias dalam menyiram tanaman gantung di lantai 2 SMAN 2 Surabaya


Dua Orang Siswa SMAN 2 Surabaya sedang mempersiapkan tanah yang nantinya akan dimasukan di pot yang telah tersedia .

Tak ketinggalan pula . Guru Pembina SGG juga membantu melakukan Penghijauan di lantai 2 dan lantai 3 SMAN 2 Surabaya

Tanaman Lidah Mertua siap dimasukan dalam pot .

Beberapa Siswa SMAN 2 Surabaya sibuk merawat tanaman gantung di lantai 2 SMAN 2 Surabaya

Seorang siswi SMAN 2 Surabaya sedang serius merawat tanaman gantung .


Terlihat Area Sekolah SMAN 2 Surabaya semakin asri .

Terlihat pula keelokkan Green House SMAN 2 Surabaya





Dan akhirnya penhijauan di lantai 2 dan 3 selesai .
hal ini menambah keindahan , kehijauan , dan keelokan sekolah SMAN 2 Surabaya




Salam Semangat Hijau

Perawatan Takakura yang Berkelanjutan .

APA ITU TAKAKURA ?
Keranjang kompos Takakura adalah hasil penelitian dari seorang ahli Mr. Koji TAKAKURA dari Jepang. Mr. Takakura melakukan penelitian di Surabaya untuk mencari sistem pengolahan sampah organik. Selama kurang lebih setahun, Mr. Takakura bekerja mengolah sampah dengan membiakkan bakteri tertentu yang ’memakan’ sampah organik tanpa menimbulkan bau dan tidak menimbulkan cairan.

Dalam pelaksanaan penelitiannya, Mr. Takakura mengambil sampah rumah tangga, kemudian sampah dipilah dan dibuat beberapa percobaan untuk menemukan bakteri yang sesuai untuk pengomposan tak berbau dan kering. Jenis bakteri yang dikembang biakkan oleh Takakura inilah yang kemudian dijadikan starter kit bagi keranjang Takakura.

Sampah yang bisa diolah
  • Sisa sayuran.
    Idealnya sisa sayuran tersebut belum basi. Namun bila telah basi, cuci sayuran tersebut terlebih dahulu, peras, lantas buang airnya. Untuk sayuran yang bersantan, lakukan hal yang sama.
  • Sisa nasi.
  • Sisa ikan, ayam, kulit telur dll.
  • Sampah buah yang lunak (anggur, kulit jeruk, apel, dan lain-lain). Hindari memasukkan kulit buah yang keras seperti kulit salak.
  • Dedaunan kering (meskipun daun lebih lama untuk diuraiakan menjadi kompos . Namun tidak menutup kemungkinan daun merupakan bahan murah dan tepat guna untuk Takakura ) . Namun jika Anda ingin menggunakannya Anda harus mencacahnya terlebih dahulu . Hal ini dilakukan agar mikroorganisme cepat menguraikannya .




Beberapa Siswa Antusias untuk merawat Takakura yang ada di SMAN 2 surabaya

SGG(Smada Green Generation) Bersama Pembinanya , Mam Endang , sedang merawat takakura (komposter) yang dilakukan oleh siswa Sman 2 surabaya secara berkelanjutan.


Dalam foto - foto ini siswa Sman 2 Surabaya yang tergabung di Smada Green Generation melakukan perawatan Takakura pada tanggal 30 September 2011 . Hal ini tentu dilakukan secara berkelanjutan .

Terlihat pada foto , siswa SMAN 2 Surabaya sedang memberi sedikit air dan tetap mengaduk pula. Hal ini dilakukan agar Takakura tersebut terus lembap dan cepat dipanen .


Terlihat bahwa , Mam Endang sedang memberikan penerangan dan menerangkan pula murahnya takakura ini . Dalam foto ini terlihat alat mengaduknya dapat diganti dengan ranting pohon , hal ini menunjukan Takakura itu mudah dibuat dan mudah perawatannya .




Salam Semangat Hijau.