Sabtu, 08 Oktober 2011

Perawatan Takakura yang Berkelanjutan .

APA ITU TAKAKURA ?
Keranjang kompos Takakura adalah hasil penelitian dari seorang ahli Mr. Koji TAKAKURA dari Jepang. Mr. Takakura melakukan penelitian di Surabaya untuk mencari sistem pengolahan sampah organik. Selama kurang lebih setahun, Mr. Takakura bekerja mengolah sampah dengan membiakkan bakteri tertentu yang ’memakan’ sampah organik tanpa menimbulkan bau dan tidak menimbulkan cairan.

Dalam pelaksanaan penelitiannya, Mr. Takakura mengambil sampah rumah tangga, kemudian sampah dipilah dan dibuat beberapa percobaan untuk menemukan bakteri yang sesuai untuk pengomposan tak berbau dan kering. Jenis bakteri yang dikembang biakkan oleh Takakura inilah yang kemudian dijadikan starter kit bagi keranjang Takakura.

Sampah yang bisa diolah
  • Sisa sayuran.
    Idealnya sisa sayuran tersebut belum basi. Namun bila telah basi, cuci sayuran tersebut terlebih dahulu, peras, lantas buang airnya. Untuk sayuran yang bersantan, lakukan hal yang sama.
  • Sisa nasi.
  • Sisa ikan, ayam, kulit telur dll.
  • Sampah buah yang lunak (anggur, kulit jeruk, apel, dan lain-lain). Hindari memasukkan kulit buah yang keras seperti kulit salak.
  • Dedaunan kering (meskipun daun lebih lama untuk diuraiakan menjadi kompos . Namun tidak menutup kemungkinan daun merupakan bahan murah dan tepat guna untuk Takakura ) . Namun jika Anda ingin menggunakannya Anda harus mencacahnya terlebih dahulu . Hal ini dilakukan agar mikroorganisme cepat menguraikannya .




Beberapa Siswa Antusias untuk merawat Takakura yang ada di SMAN 2 surabaya

SGG(Smada Green Generation) Bersama Pembinanya , Mam Endang , sedang merawat takakura (komposter) yang dilakukan oleh siswa Sman 2 surabaya secara berkelanjutan.


Dalam foto - foto ini siswa Sman 2 Surabaya yang tergabung di Smada Green Generation melakukan perawatan Takakura pada tanggal 30 September 2011 . Hal ini tentu dilakukan secara berkelanjutan .

Terlihat pada foto , siswa SMAN 2 Surabaya sedang memberi sedikit air dan tetap mengaduk pula. Hal ini dilakukan agar Takakura tersebut terus lembap dan cepat dipanen .


Terlihat bahwa , Mam Endang sedang memberikan penerangan dan menerangkan pula murahnya takakura ini . Dalam foto ini terlihat alat mengaduknya dapat diganti dengan ranting pohon , hal ini menunjukan Takakura itu mudah dibuat dan mudah perawatannya .




Salam Semangat Hijau.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar