Jumat, 06 Januari 2012

Observation SGG In Bhakti Alam, Pasuruan


    Pagi yang cerah di Surabaya merupakan langkah awal yang bagus bagi SGG (Smada Green Generation) yang sejatinya hari ini (4 januari 2012) akan melakukan observasi sekaligus gardening dengan mandiri ke Agrowisata Bhakti Alam , Pasuruan , Jawa Timur. Enam anak perwakilan dari SGG bersama Mam Endang selaku pembina SGG telah siap pada waktu itu.Kami berkumpul di sekolah,SMAN 2 Surabaya, pada pukul 10.00 kami bersiap untuk memulai perjalanan . Dengan menggunakan mobil sekolah yang dikemudikan oleh Bapak Nur , kami bergegas menuju Agrowisata Bhakti Alam.

    Bakti agrowisata alam, terletak di Nongkojajar, Pasuruan, Jawa Timur. Tepatnya di Desa Ngembal, Kecamatan Tutur pada ketinggian 450-550 elevasi. Ini terbuka pada tahun 1998, dan bersama dengan perkembangannya, Bhakti Alam sudah melengkapi koleksi tanaman eksotis mereka.

    Kita bisa mendapatkan banyak hal dengan mengunjungi Bhakti Alam, bukannya kita dapat menikmati keragaman tanaman tropis yang kita juga dapat mengambil buah saat kami bertemu pada musimnya, kita juga bisa santai tegang kita selama hari-hari minggu dan rutinitas sehari-hari.

     Ada beberapa tempat menarik yang kita dapat menjelajahi di Bhakti Alam, seperti
- Taman tanaman tropis, seperti Durian, LengkengMelon dan banyak lagi
- Susu sapi
- Pemrosesan Susu Sapi
- Green House
- Pelatihan pembibitan / propagasi tanaman
- Camping dan outbound

- Penginapan

     Bhakti Alam adalah sekitar 55 Km jauh dari Surabaya, 30 Km dari Malang dan mudah akses. Bagi mereka yang dalam perjalanan dari Malang dan Surabaya t untuk mengunjungi Gunung Bromo, dianjurkan untuk "mampir" di Bhakti Alam sebelum melanjutkan perjalanan ke Gunung Bromo.

     Setelah sampai di Bhakti Alam yang memerlukan waktu sekitar 2 jam dari Surabaya , kami langsung membeli tiket di loket . Harga tiket masuknya terjangkau bagi masyarakat . Tiket masuk tersebut sudah termasuk gratis berkeliling menggunakan bus yang telah tersedia dan mendapat 1 buah susu sapi gratis hasil olahan Agrowisata Bhakti Alam . 



     Selanjutnya kami berkeliling Agrowisata Bhakti Alam menggunakan bus yang telah tersedia . Di dalam bus telah berada satu guide yang menerangkan tentang berbagai macam tanaman yang ditanam  di Agrowisata Bhakti Alam ini.  Hampir seluruh tanaman tropis berada di Agrowisata ini. Mata pengunjung sepertinya di manjakan oleh Agrowisata ini . Karena disini menyajikan pemandangan perkebunan yang spektakuler yang hampir tidak pernah ditemukan di kota-kota besar.Penataan lokasi penanaman antar tanaman perkebunan yang tertata begitu apik . Terlebih lagi saat kami berkunjung disana telah banyak sekali buah Durian yang siap untuk di panen . Mata kami sepertinya dibuat terbelalak dengan rentetan Buah Durian yang siap di panen . Bau dari Durian yang siap panen membuat kami ingin segera memetiknya.



     Setelah kami dibawa berputar-putar di area perkebunan yang sangat luas,kami diberhentikan di Green House tempat penanaman dan pemanenan Melon. Melon yang kami kunjungi berjenis Golden Melon.Kami dibawa masuk ke area green house melon tersebut . Setelah beberapa saat kami beserta pengunjung lain mengobservasi penanaman Melon,kami di berikan kesempatan untuk mencicipi buah Golden Melon tersebut . Salah seorang anak SGG yang bernama Brian , langsung dengan lahapnya menyantap cicipan buah Melon tersebut. Namun dia memakan buah melon itu bersama dengan kulitnya . Ketidaktahuannya itu membuat kami semua tertawa dan menakuti-nakuti dia,bahwa pernah ada orang meninggal karena memakan kulit buah Melon . Ketakutan Brian semakin menjadi-jadi namun membuat kami tertawa kembali .
    
     Selanjutnya kami dibawa kembali untuk berputar - putar di are perkebunan kembali,yang tentunya disuguhkan dengan pemandangan indah dan menggiurkan . Tak terasa waktu berlalu begitu cepat untuk kami yang sedang disuguhi pemandangan alam perkebunan yang luar biasa . Namun di pemberhentian , kembali kami disuguhkan oleh jus jeruk hasil olahan dari Agrowisata ini . Aroma alami dan rasa yang segar dari jus jeruk alami ini membuat kami ingin menambah kembali.




   Setelah itu kami semua pergi untuk mengambil susu gratis olahan Agrowisiata Bhakti Alam ini . Di sepanjang perjalanan yang dekat dari pemberhentian kami dimanjakan kembali dengan bunga-bunga yang sedang bermekaran di sore hari tersebut . Pemandangan tersebut tidak di sia-siakan oleh kami semua tak terkecuali pembina SGG , Mam Endang untuk mengabadikan foto bersama . Setelah menukarkan susu gratis itu , kami mengakhiri perjalanan kami di Bhakti Alam.
      



      Namun sebelum kembali ke Surabaya , kami semua menyempatkan waktu untuk Berwisata Kuliner terlebih dahulu . Kami mencicipi buah Durian yang telah dijual di sekitar wisata Bhakti Alam tersebut . Rasa buah Durian yang lezat dan tidak terasa kami telah menghabiskan 2 buah Durian lezat dan khas tersebut . Setelah itu tanpa disangka-sangka kami melanjutkan wisata kuliner ke Tretes oleh Mam Endang. Hal tersebut mengagetkan sekaligus lucu.Awalnya kami(6 anak perwakilan SGG) telah melihat papan nama bahwa arah laju mobil ini menuju ke Surabaya,namun setelah kami tertidur ,kami telah berada di Tretes . Namun tujuan kami disini yang utama adalah untuk mengenal lebih dekat tentang pos perijinan dan pemantauan pendakian . Kami dibawa Mam Endang kesini agar kami mengerti dan lebih dekat dengan Pos Perijinan dan pemantauan pendakian yang tujuannya nanti pada saat kami melakukan pedakian kami mengerti tempat lokasi perijinan dan pemantauan .Setelah itu semua kami bergegas kembali menuju Surabaya . 




















--------------Sekian dari kami SGG (Smada Green Generation)---------

Rabu, 02 November 2011

Sekilas Tentang Biopori

Biopori , sering kita mendengar kata itu . tetapi apakah biopori itu?

  • Biopori .
adalah lubang yang dengan diameter 10 sampai 30 cm dengan panjang 30 sampai 100 cm yang ditutupi sampah organik yang berfungsi untuk menjebak air yang mengalir di sekitarnya sehingga dapat menjadi sumber cadangan air bagi air bawah tanah, tumbuhan di sekitarnya serta dapat juga membantu pelapukan sampah organik menjadi kompos yang bisa dipakai untuk pupuk tumbuh-tumbuhan.




  • Tempat yang dapat digunakan / dibuat Biopori :
1. Pada alas saluran air hujan di sekitar rumah, kantor, sekolah, dsb.
2. Di sekeliling pohon.
3. Pada tanah kosong antar tanaman / batas tanaman.


  • Alat dan Bahan :
1. Alat pembuat lubang Biopori
2. Sekop untuk membantu membersihkan tanah saat pembuatan
3. Sampah Organik (lebih bagus , karena dapat digunakan pula untuk komposter) , dedaunan kering
4. Pipa lebar 10 - 30 cm

  • Cara membuat lubang Biopori :
1. Siapkan alat dan bahan
2. Buat lubang silindris dengan lebar 10 - 30 cm dengan cara menekan dan memutar alat pembuat lubang .
3.Lubangi hingga kedalaman 1 m atau apabila anda sudah menemukan aliran air
4.Setelah lubang terbuat ,  masukan pipa dan rapikan pinggiran pipa
5. Masukan sampah organik atau dedaunan kering kedalam lubang .
6. Biopori selesai dibuat .



Marilah Kita melestarikan Lingkungan kita untuk anak - cucu kita ke depan .
Salah satunya dengan membuat Biopori ini .
Seperti Di SMAN 2 Surabaya .





Atas rekomendasi dari Kepala Sekolah , Siswa - siswi sudah mulai melaksanakan program Sejuta Lubang Resapan agar terciptanya sekolah yang nyaman dan kondusif .
Kedepannya SMAN 2 Surabaya dapat mengembangkan program Biopori ini dengan lebih besar dan bagus lagi .




Salam Semangat Hijau

Kamis, 20 Oktober 2011

Gerakan Sejuta Lubang Resapan Untuk Surabaya #SurabayaEcoSchool Siap Digelar


Surabaya-   Sampah organik yang selalu dihasilkan oleh setiap individu dan banjir yang menghampiri musim hujan diprediksi tidak akan lagi mudah dijumpai di Surabaya. Ini seiring dengan program peresapan air hujan menjadi air tanah dan sekaligus pengomposan sampah organik dengan satu cara, yaitu lubang resapan, yang segera digulirkan.
  Melalui Gerakan Sejuta Lubang Resapan Untuk Surabaya #SurabayaEcoSchool 2011, yang diselenggarakan oleh organisasi lingkungan hidup Tunas Hijau, PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. dan pemerintah kota Surabaya, diharapkan masalah sampah organik dan banjir bisa segera diminimalkan di kota Pahlawan ini. Kegiatan ini juga didukung oleh PDAM Surya Sembada kota Surabaya, Perum Jasa Tirta I dan PT. Dharma Lautan Utama.
  Peresmian Gerakan Sejuta Lubang Resapan Untuk Surabaya #SurabayaEcoSchool 2011 ini akan dilakukan oleh Walikota Surabaya Ibu Tri Rismaharini pada Kamis, 20 Oktober 2011 pukul 10.30 di SMA Negeri 16, Jalan Raya Prapen Surabaya. General Manager PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk SBU DW II Cahyo Triyogo dijadwalkan mendampingi walikota Surabaya. Kepala sekolah dan ketua OSIS dari 120 SMP dan SMA/SMK se Surabaya peserta Surabaya Eco School direncanakan ikut serta.
  Pada launching ini, masing-masing sekolah akan mendapat bantuan 1 unit pembuat lubang resapan, yang terdiri dari 1 bor dan minimal 5 pipa. Selanjutnya bantuan pembuat lubang resapan itu akan digunakan masing-masing sekolah untuk menjadikan sekolah dan sekitarnya sebagai kawasan tangkapan air hujan menjadi air tanah.
  Semua perwakilan sekolah diagendakan melakukan pengeboran lubang resapan bersama di lahan SMAN 16 bersama Walikota Surabaya Tri Rismaharini dan General Manager PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk SBU DW II Cahyo Triyogi.
  Pada launching ini juga direncanakan penyerahan penghargaan mingguan program Surabaya Eco School 2011. Jenis penghargaan yang akan disampaikan adalah Eco Student, Eco Teacher, Eco Headmaster, Progress, Photo, Journalism, Media Promotion dan Mass Media Approach. Masing-masing penghargaan itu menurut kategori SMP dan SMA/SMK. Walikota Surabaya dijadwalkan menyerahkan penghargaan itu.
  Gerakan Sejuta Lubang Resapan adalah gerakan peresapan air hujan ke dalam tanah sebagai salah satu gerakan aksi nyata #SurabayaEcoSchool. Pada gerakan ini, masyarakat Surabaya khususnya sekolah-sekolah diajak untuk membuat sebanyak mungkin lubang berdiameter 10-12 cm dengan kedalaman 1 meter. Lubang yang berhasil dibuat selanjutnya digunakan untuk mengolah sampah organik menjadi kompos dan tempat peresapan air hujan menjadi air tanah.
  Sedangkan Surabaya Eco School 2011 adalah program lingkungan hidup berkelanjutan untuk sekolah-sekolah di Surabaya. Program yang memadukan kompetisi, pembinaan dan pemantauan ini diselenggarakan oleh pemerintah kota Surabaya dan Tunas Hijau. Surabaya Eco School didukung oleh PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, PDAM Surabaya, ASUS, PT. Dharma Lautan Utama dan Perum Jasa Tirta I. Melalui Surabaya Eco School ini, sedikitnya pembinaan lingkungan hidup kepada 6 sekolah dilakukan setiap harinya.



sumber : http://surabayaecoschool.tunashijau.org/?p=1094#more-1094 
pic : http://remblong.net/risma-ngebor-lubang-resapan.html 


Salam Semangat hijau

Sabtu, 08 Oktober 2011

Semangat Hijau dalam Kesaktian Pancasila

Penghijauan


Sman 2 Surabaya , Sabtu 1 Oktober 2011 .
Pagi - pagi yang indah ini
beberapa siswa SMAN 2 Surabaya yang tergabung dalam SGG (Smada Green Generation) sedang melakukan penghijauan di area sekolahnya .
Mereka rela datang di hari Sabtu ini yang sebenarnya merupakan hari libur bagi mereka .
Mengapa hari ini penting bagi mereka , karena hari ini merupakan hari kesaktian pancasila , dan mereka memperingatinya dengan melakukan penghijauan di area sekolah SMAN 2 Surabaya .
Mereka berharap kedepannya , sekolah SMAN 2 Surabaya akan lebih rimbun dan asri . Dan mampu menyandang predikat Surabaya Eco School .

Terlihat bahwa beberapa siswa sedang menanam tumbuhan Lidah Mertua ( Sansivieria Trifasciata)


Terlihat bahwa seorang siswa SMAN 2 surabaya sedang membawa tanaman lidah mertua ( Sansivieria ) yang akan di tanam di pot.


Siswa SMAN 2 Surabaya antusias dalam menyiram tanaman gantung di lantai 2 SMAN 2 Surabaya


Dua Orang Siswa SMAN 2 Surabaya sedang mempersiapkan tanah yang nantinya akan dimasukan di pot yang telah tersedia .

Tak ketinggalan pula . Guru Pembina SGG juga membantu melakukan Penghijauan di lantai 2 dan lantai 3 SMAN 2 Surabaya

Tanaman Lidah Mertua siap dimasukan dalam pot .

Beberapa Siswa SMAN 2 Surabaya sibuk merawat tanaman gantung di lantai 2 SMAN 2 Surabaya

Seorang siswi SMAN 2 Surabaya sedang serius merawat tanaman gantung .


Terlihat Area Sekolah SMAN 2 Surabaya semakin asri .

Terlihat pula keelokkan Green House SMAN 2 Surabaya





Dan akhirnya penhijauan di lantai 2 dan 3 selesai .
hal ini menambah keindahan , kehijauan , dan keelokan sekolah SMAN 2 Surabaya




Salam Semangat Hijau

Perawatan Takakura yang Berkelanjutan .

APA ITU TAKAKURA ?
Keranjang kompos Takakura adalah hasil penelitian dari seorang ahli Mr. Koji TAKAKURA dari Jepang. Mr. Takakura melakukan penelitian di Surabaya untuk mencari sistem pengolahan sampah organik. Selama kurang lebih setahun, Mr. Takakura bekerja mengolah sampah dengan membiakkan bakteri tertentu yang ’memakan’ sampah organik tanpa menimbulkan bau dan tidak menimbulkan cairan.

Dalam pelaksanaan penelitiannya, Mr. Takakura mengambil sampah rumah tangga, kemudian sampah dipilah dan dibuat beberapa percobaan untuk menemukan bakteri yang sesuai untuk pengomposan tak berbau dan kering. Jenis bakteri yang dikembang biakkan oleh Takakura inilah yang kemudian dijadikan starter kit bagi keranjang Takakura.

Sampah yang bisa diolah
  • Sisa sayuran.
    Idealnya sisa sayuran tersebut belum basi. Namun bila telah basi, cuci sayuran tersebut terlebih dahulu, peras, lantas buang airnya. Untuk sayuran yang bersantan, lakukan hal yang sama.
  • Sisa nasi.
  • Sisa ikan, ayam, kulit telur dll.
  • Sampah buah yang lunak (anggur, kulit jeruk, apel, dan lain-lain). Hindari memasukkan kulit buah yang keras seperti kulit salak.
  • Dedaunan kering (meskipun daun lebih lama untuk diuraiakan menjadi kompos . Namun tidak menutup kemungkinan daun merupakan bahan murah dan tepat guna untuk Takakura ) . Namun jika Anda ingin menggunakannya Anda harus mencacahnya terlebih dahulu . Hal ini dilakukan agar mikroorganisme cepat menguraikannya .




Beberapa Siswa Antusias untuk merawat Takakura yang ada di SMAN 2 surabaya

SGG(Smada Green Generation) Bersama Pembinanya , Mam Endang , sedang merawat takakura (komposter) yang dilakukan oleh siswa Sman 2 surabaya secara berkelanjutan.


Dalam foto - foto ini siswa Sman 2 Surabaya yang tergabung di Smada Green Generation melakukan perawatan Takakura pada tanggal 30 September 2011 . Hal ini tentu dilakukan secara berkelanjutan .

Terlihat pada foto , siswa SMAN 2 Surabaya sedang memberi sedikit air dan tetap mengaduk pula. Hal ini dilakukan agar Takakura tersebut terus lembap dan cepat dipanen .


Terlihat bahwa , Mam Endang sedang memberikan penerangan dan menerangkan pula murahnya takakura ini . Dalam foto ini terlihat alat mengaduknya dapat diganti dengan ranting pohon , hal ini menunjukan Takakura itu mudah dibuat dan mudah perawatannya .




Salam Semangat Hijau.